Breaking News

Puncak Banjir, Pemerintah Gampong Dirikan Dapur Umum untuk Warga Terisolasi

Pengadaan Dapur Umum untuk masyarakat terisolasi Banjir di Gampong Lheue Simpang, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen, Aceh (27/11) 

 BIREUEN, REAKSIONE.ID | 
Banjir besar yang melanda Kabupaten Bireuen sejak Rabu (26/11/2025) membuat sejumlah kawasan di Kecamatan Jeunieb dan Pandrah terendam hingga lebih dari satu meter. Genangan yang meluas akibat hujan deras dan luapan air kiriman itu menyebabkan ratusan warga terisolasi selama tiga hari. Sebagai langkah darurat, sejumlah gampong mendirikan dapur umum demi memastikan kebutuhan pangan warga tetap terpenuhi.

Pantauan di lapangan menunjukkan hanya sebagian kecil rumah yang luput dari rendaman. Di banyak titik, air menutup jalan utama dan halaman rumah, membuat akses antar gampong bahkan menuju pusat kecamatan terputus. Kondisi ini memaksa pemerintah gampong bergerak cepat.

Keuchik Gampong Lheue Simpang, Teuku Dahlan, menuturkan bahwa dapur umum didirikan segera setelah akses warga benar-benar terisolasi. “Saat hubungan antar gampong terputus dan masyarakat tidak bisa keluar rumah, kami mengambil langkah tanggap darurat dengan membuka dapur umum di Meunasah,” ujarnya.

Menurutnya, dapur umum beroperasi selama dua hari, 26–27 November 2025, dengan menyediakan makanan siap saji bagi seluruh warga terdampak. “Sebagian besar rumah digenangi air, sehingga warga sulit menyiapkan pangan sendiri. Setelah air mulai surut pada hari ketiga, masyarakat bisa kembali ke rumah untuk membersihkan dan memasak seperti biasa,” katanya.

Pengadaan Dapur Umum untuk masyarakat di Gampong Blang, Kecamatan Pandrah, Kabupaten Bireuen, Aceh (27/11) 

Di Gampong Lheue Barat, dapur umum juga diaktifkan dan dipantau langsung oleh keuchik baru, Tarmizi (Mandala). Kehadiran dapur umum dinilai sangat membantu warga yang sejak awal banjir tak dapat mengakses bahan makanan.

Bantuan serupa turut terlihat di Gampong Blang, Kecamatan Pandrah. Berdasarkan keterangan warga, dapur umum di gampong tersebut beroperasi selama dua hari pada puncak banjir. Aparat kepolisian dari Polsek setempat juga tampak turun langsung memantau sejumlah lokasi terdampak untuk memastikan keselamatan warga.

Dengan surutnya air sejak Jumat pagi, aktivitas masyarakat perlahan kembali pulih. Namun kebutuhan penanganan lanjutan, seperti pembersihan rumah, pemeriksaan kesehatan, dan distribusi bantuan, masih terus dilakukan oleh perangkat gampong dan pihak terkait.(**) 

0 Komentar

© Copyright 2025 | Reaksione - Portal Berita Terkini dan Terpercaya